bismillahirrohmannirrohiim
alangkah indahnya apabila di bulan yang penuh berkah ini Allah mencabut nyawa kita, di saat kita sedang menundukkan syahwat kita, saat kita sedang mengekspresikan cinta kita kepadaNya,,nikmat rasanya apbila nyawa kita dicabut saat itu juga.........menuju ke pernikahan terakhir kita..
wahai saudaraku....yg aku cintai karena ALLAH..
di bawah ini ada sebuah tulisan tentang perenungan,,aku persembahkan buat mereka yang merindukan kematian,,buat para ikhwan yang tidak sabar ingin menemui bidadarinya di surga sana,,,dan untuk menuju ke arah sana, ALLAH telah menyiapkan pernikahan buat kita,,pernikahan terakhir kita...
insya Allah seperti inilah kronologi pernikahan terakhir yang ALLAH siapkan buat kita....
Satu hal sebagai bahan renungan Kita…
Tuk merenungkan indahnya malam pertama
Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawiah semata
Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam dan Hawa
Justeru malam pertama perkawinan kita dengan Sang Mauuut
Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara
Hari itu…mempelai sangat dimanjakan
Mandipun…harus dimandikan
Seluruh badan kita terbuka….
Tak ada sehelai benangpun menutupinya. .
Tak ada sedikitpun rasa malu…
Seluruh badan digosok dan dibersihkan
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan
Bahkan lubang-lubang itupun ditutupi kapas putih…
Itulah sosok kita….
Itulah jasad kita waktu itu
Setelah dimandikan.. .,
Kitapun kan dipakaikan gaun cantik berwarna putih
Kain itu…jarang orang memakainya..
Karena bermerk sangat terkenal bernama Kafan
Wewangian ditaburkan ke baju kita…
Bagian kepala…badan…dan kaki diikatkan
Tataplah….tataplah….itulah
Keranda pelaminan…langsung disiapkan
Pengantin bersanding sendirian…
Mempelai di arak keliling kampung bertandukan tetangga
Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul
Kita diiringi langkah gontai seluruh keluarga
Serta rasa haru para handai taulan
Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah Dzikir
Akad nikahnya bacaan talkin…
Berwalikan liang lahat..
Saksi-saksinya nisan-nisan…yang tlah tiba duluan
Siraman air mawar…pengantar akhir kerinduan
Dan akhirnya….. Tiba masa pengantin..
Menunggu dan ditinggal sendirian…
Tuk mempertanggungjawab kan seluruh langkah kehidupan
Malam pertama bersama KEKASIH..
Ditemani rayap-rayap dan cacing tanah
Di kamar bertilamkan tanah..
Dan ketika 7 langkah tlah pergi….
Kitapun kan ditanyai oleh sang Malaikat…
Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur…
Ataukah Kita kan memperoleh Siksa Kubur…..
Kita tak tahu…Dan tak seorangpun yang tahu….
Tapi anehnya kita tak pernah galau ketakutan… .
Padahal nikmat atau siksa yang kan kita terima
Kita sungkan sekali meneteskan air mata…
Seolah barang berharga yang sangat mahal…
Dan Dia Kekasih itu.. Menetapkanmu ke syurga..
Atau melemparkan dirimu ke neraka..
Tentunya kita berharap menjadi ahli syurga…
Tapi….tapi …..sudah pantaskah sikap kita selama ini…
Untuk disebut sebagai ahli syurga
HuhHuhHuh
Sahabat…mohon maaf…jika malam itu aku tak menemanimu
Bukan aku tak setia… Bukan aku berkhianat.. ..
Tapi itulah komitmen azali tentang hidup dan kehidupan
Tapi percayalah…aku pasti kan mendo’akanmu. ..
Karena…aku sungguh menyayangimu. ..
Rasa sayangku padamu lebih dari apa yang kau duga
Aku berdo’a…semoga kau jadi ahli syurga. Amien
Sahabat…, jika ini adalah bacaan terakhirmu
Jika ini adalah renungan peringatan
dari Kekasihmu
Ambillah hikmahnya……
Tapi jika ini adalah salahku…maafkan aku….
Terlebih jika aku harus mendahuluimu. ….
Ikhlaskan dan maafkan seluruh khilafku
Yang pasti pernah menyakiti atau mengecewakanmu. …..
Kalau tulisan ini ada manfaatnya.. ..
Silakan di print out dan kau simpan sebagai renungan…
Siapa tahu…suatu saat kau ingat padaku
Dan…aku tlah di alam lain….
Satu pintaku padamu…
Tolong do’akan aku….
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”.
(QS 103:1-3)
jazakallah kepada seorang teman yang telah mengirimkan tulisan ini,,,,,
insya Allah aku pun merindukan pernikahan terakhir itu....
Aqil El Banna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar