ketika selesai kubaca kalam ilahi ini, kucium dengan penuh takhzim, penuh penghormatan. lalu kuletakkan Qur'an syamil itu di atas meja belajarku. kutatap Qur'an itu cukup lama, tiba-tiba terbetik sebuah pertanyaan di dalam pikiranku, " bagaiman ya Qur'an ini bisa melahirkan generasi terbaik terdahulu?" lalu aku teringat akan sosok abu bakar, umar, utsman, ali, bilal, muadz bin jabal, mushab, ibn mas'ud, dan banyak lagi mutiara yang lahir dari sentuhan Al- Qur'an.
Dahulu di bumi ini pernah lahir generasi terbaik manusia, generasi umat ini. Mereka adalah orang- orang yang hidup di tengah- tengah Rasulullah. dan mereka adalah orang- orang yang pertama kali menyambut seruan Rasulullah, seruan yang telah mengubah wajah arab dari kejahiliaan menuju kepada kemuliaan. bagaimana sejarah telah mencatat orang- orang tersebut telah berhasil menaklukan peradaban dunia, dimana saat itu telah ada peradaban- peradaban besar yang sudah terlebih dahulu hadir, seperti Romawi, persia, dan Yunani. namun peradaban- peradaban itu seakan tidak mampu mengungguli peradaban yang dibawa para generasi terbaik itu, peradaban islam. sekali lagi aku bertanya, " bagaiman ya Qur'an ini bisa melahirkan generasi terbaik terdahulu?". tentunya gemelinganitu tidak lahir begitu saja, ada sesuatu di balik itu semua. sesuatu yang telah melahirkan sekelompok manusia mulia, yang melahirkan sosok seperti abu bakar, umar, utsman, ali, mushab, bilal, dan yang lainnya. dan sesuatu dibalik itu semua sudah pasti adalah Al- Qur'an. ya, kita suci itulah yang telah membentuk mereka. lalu pertanyaannya, kenapa generasi umat ini jauh dari sosok- sosok generasi terbaik itu. bahkan umat saat ini berada dalam kondisi yang memprihatinkan, penuh dengan kehinaan, kdzoliman, dan fitnah yang diterima umat ini. apakah mereka lupa bahwa dari umat ini pernah lahir generasi terbaik yang telah menaklukan peradaban dunia...padahal sumber kemulian itu masih ada di tengah- tengah kita, masih murni dan orisinil, tidak ada yang berubah sedikit pun, karena Allah menjamin kemurnian tersebut. trus kenapa umat seperti ini???..
mungkin pertanyaan itu patut kita renungkan, bagaimana sikap kita terhadapp sumber kemuliaan tersebut( Al Qur'an),,, tanyakan pertanyaan itu dalam hati kita, apakah Al-Qur'an itu sudah menjadi sesuatu yang berarti buat kita????
Tidak ada komentar:
Posting Komentar