Minggu, 25 Oktober 2009

Episodeku mencari Laila ( Episode 26 )

episode 26

"nyam...nyam....enak banget nih mie ayam,," (">)

Menikmati dinner di malam 26,,tepatnya di pinggir jalan, mie ayam langgananku, enak dan murah meriah..:)
hmm...Di penghujung Ramadhan ini ternyata jalanan masih saja ramai, masih banyak lalu lalang kendaraan disana, suara klakson masih menghiasi pemandangan malam, dan masih terlihat beberapa pedagang menjajahkan dagangannya.

" Tapi kenapa di masjid tambah sepi ya?"

ahh.. Pertanyaan klasik itu selalu saja ada di penghujung- penghujung Ramadhan seperti ini, sudah sering para khatib mengeluhkan keadaan seperti ini, dan sudah sering pertanyaan ini disampaikan kepada umat. Namun sepertinya umat ini ngga pernah merasa tersinggung dengan pertanyaan ini.

" nggak mudik mang?" aku mencoba bertanya kepada abang mie ayam yang dari tadi sibuk melayani pembeli, malam itu banyak juga yang ingin merasakan mie ayam pinggir jalan itu.
" saya mah habis lebaran mudiknya, kalo sekarang repot de" jawabnya sambil menyodorkan segelas air minum kepadaku,
"O..emang dimana mang kampungnya?"

" brebes..."

ternyata si abang ini dari jawa tengah tuh, hmm..ketahuan dari tampangnya, ( sotoy mode on :) )

" sekarang mah cepet ya de'.."
" cepet apanya mang?" tanyaku yg masih belum ngerti apa maksudnya,
"iya, bulan puasa sekarang mah cepet banget, perasaan baru kemaren puasa, eh tiba- tiba mau lebaran,,beda sama puasa-puasa dulu"
" hehe..bedanya dimana mang?"
" puasa dulu tuh perasaan lama banget,, bener2 serasa sebulan, kalau sekarang mah kaya seminggu"

"hehe.." aku hanya tersenyum mendengar penjelasannya, walaupun ngga ilmiah tapi hal itu bisa kurasakan, memang saat ini waktu berjalan begitu cepat. Ramadhan ini pun tak terasa akan berakhr, tenyata masih ada ya yang merasa kehilangan Ramadhan. Aku kira semua orang udah ga peduli lagi ramadhan ini mau berakhir atau tidak.

Ssetelah perutku terisi dengan mie ayam, kemudian aku beranjak menuju ke "tempat perburuan",
back to masjid!
Beda banget sama kemaren, malam ini masjid terlihat lengah. Di halaman masjid pun hanya terlihat beberapa motor, tepatnya hanya ada 3 motor yang sedang parkir, padahal malam kemaren halaman masjid penuh dengan kendaraan motor. Melihat sedikitnya motor yang diparkirkan, aku bisa menebak kalau yang itikaf malam ini hanya sedikit. Pada kemana mereka semua??, yang kemaren memenuhi masjid. Apa mungkin mereka pindah ke masjid lain ya?..hmm, semoga saja..:),,
apa karena ini bukan malam ganjil makanya sedikit yang itikaf. memang sih, malam lailatul qadar itu diprediksi turun di malam-malam ganjil. Tapi, bukankah Rasulullah menganjurkan kita itikaf di sepuluh hari terakhir, Rasulullah itikaf ngga pernah milih-milih hari. Baik itu malam ganjil atau malam genap, beliau tetap setia menjalani itikaf.
wahhh...umat sekarang bener- bener perhitungan ya ! masa mau beribadah kepada Allah pake hitung-hitungan gitu, Padahal Allah sendiri ngga pernah perhitungan sama kita. Dia ngga pernah perhitungan ngasih pahala, ngga pernah perhitungan ngasih rizqi, ngga pernah perhitungan ngasih rahmat. Tapi kenapa kita hambanya perhitungan sama Dia????..

Yang jelas sih qudwah kita mengajarkan kita untuk itikaf di sepuluh hari terakhir....

ahh..ga penting ini malam ganjil atau genap !! aku sih hanya ingin meneladani Rasulullah untuk itikaf di sepuluh hari terakhir.......

Ohh..laila, aku tetap setia mencarimu,,,walaupun aku tahu banyak hadist yang mengatakan bahwa kau hanya muncul di malam-malam ganjil,,,
walau kau tak muncul di malam ini,,,,aku tetap menantimu......karena aku setia...^_^

Bersambung..........
ditulis malam ke 26 bln ramadhan 1430 H
El banna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar