Assalamu’alaikum…
Menulis..menulis..menulis..
Kata-kata itu belakangan ini menjadi tranding
topic di otakku, setidaknya menjadi tranding topic kembali setelah beberapa
lama topic itu menghilang dari peredaran hidupku. Karena memang ‘menulis’ ini sudah jauh-jauh
hari (bahkan tahun) jadi perbincangan diriku sendiri. Sejak aku memilih
menjadikan ‘menulis’ menjadi pilihan hidupku.
Namun tidak semudah itu merubah sesuatu yang disukai, atau orang
menyebutnya hobi menjadi pilihan hidup.
Sama tidak mudahnya ketika kita harus menemukan pilihan hidup itu
sendiri. Tetapi ada yang lebih tidak
mudah dari semua itu, yaitu menjalani pilihan hidup kita dengan konsisten. Setiap orang punya banyak keinginan, ada
orang yang bisa menikmati semua keinginannya, namun ada orang yang tidak punya
kesempatan untuk menikmati keinginan tersebut. Orang yang tidak punya
kesempatan untuk memenuhi semua keinginan tersebut maka dia harus memilih.
Memilih satu atau sebagian keinginan. Dan pilihan hanya akan menjadi pilihan jika
tidak dijalankan dengan konsisten.
Aku memilih untuk menulis,
Alhamdulillah aku sudah punya pilihan hidup, bahagianya
akuu..etss, tunggu dulu ! Apakah aku bener bahagia?? Harusnya bahagia dong,
tapi kok rasa-rasanya ada yang mengganjal disni ( ngelus dada), aku merasa telah menghianati diriku sendiri. Dan
diri yang terkhianat tidak akan bisa merasakan kebahagiaan. Tidak menjalani pilihan hidup ini dengan
konsisten bagi aku adalah salah satu bentuk pengkhianatan. Aku telah berkhianat dengan tidak menulis sejak
beberapa bulan lamanya. Tidak ada kata maaf bagi seorang penghianat kecuali
menepati janjinya.
Tepatilah janjimu wahai diri. Menulislah
dengan konsisten, hanya itu yang bisa menebus penghianatanmu itu..
Wassalam,
jakarta, 20 Nonember 2012
Aqil Elbanna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar