Rabu, 28 November 2012

Open Book ( Pembuktian Kecil )

Qur’an dusturuna ,  Al-Qur’an adalah petunjuk hidup

Harusnya ini bukan Cuma slogan, yang hanya dijadikan bahan orasi, ceramah, atau diskusi, apalagi buat ‘gaya-gaya-an’. Iman yang jujur akan memandang kalimat ini lebih dari sekedar slogan, walau hanya terdiri dari empat kata. Not only that. Sejatinya, Qur’an menjadi ‘gaya’ hidup kita yang mengaku muslim.
Hari ini aku akan melakukan ‘pembuktian kecil’ tentang slogan ini, pembuktian kalau ini bukan cuma slogan. Aku menyebut ‘pembuktian kecil’ ini dengan sebutan ‘open book’.  Menapak tilas jejak kegemilangan sahabat-sahabat Rasulullah yang tidak lepas dari sikap mereka terhadap Al-Qur’an, sami’na wa atona.  Seorang Sayyid qutb di dalam bukunya (Ma'alim fi Ath-Thariq) mengistilahkan mereka ( generasi Qur'an yang unik) layaknya seorang prajurit yang selalu siap menjalankan titah dari sang komandan. Kalau dahulu mereka mendengarkan Al-Qur’an langsung dari Rasulullah. Maka sekarang yang bisa kita lakukan adalah ‘open book’. Al-Qur’an nya orisinil, masih sama sejak diturunkan pertama kali. Karena janji Allah untuk menjaga kemurnian Al-Qur’an.
Namanya juga ‘pembuktian kecil’, jadi masih terlalu kecil jika dibandingkan dengan pembuktian yang dilakukan oleh para sahabat Nabi terdahulu. Setidaknya ‘pembuktian’ ini bisa menjadi langkah awal kita untuk menyerahkan segala persoalan hidup kita kepada ‘aturan main’ tuhan yang telah menciptakan kita.  Pembuktian ini sangat sederhana, sebagaimana namanya ‘open book’. Kita hanya sekedar membuka ‘handbook’ hidup kita, baca, renungkan, lalu amalkan. Yup, itu sebuah langkah awal yang baik untuk menjadikan Qur’an sebagai gaya hidup kita. Tak perlu putus untuk mengawali langkah awal ini, jika kita belum paham bahasa arab, tafsir Qur’an, atau ilmu agama kita masih cetek. Baca saja dulu terjemahannya (syukur-syukur baca tafsirnya juga). Yakinlah, kalau solusi permasalahan hidup kita ada disana (Al-Qur’an).
Tanpa ‘ba bi bu’ aku akan ‘open book’, membuka Al-Qur’an secara acak, kemudian temukan apa yang aku dapatkan hari ini sambil berkata sami’na wa’atona.
‘Open book’ ku hari ini, episode Rabu 28 November 2012 :
“kemudian aku azab orang-orang yang kafir; Maka (lihatlah) bagaimana (hebatnya) akibat kemurkaan-Ku.” (Faatir :14 )
Waduh, ngeri juga baca open book ku hari ini, sebuah ancaman !
Ancaman buat mereka yang kafir, dan tentu ancaman buatku juga jika aku termasuk ke dalam golongan orang-orang yang kafir. Pertanyaan yang harus aku jawab hari ini.
1.      Apakah aku termasuk ke dalam golongan orang-orang yang kafir??
2.  Apakah amal burukku telah melampau batas sehingga masuk dalam kategori orang yang kafir??
sami’na wa’atona
Pelajari apa yang dimaksud dengan ‘kafir’ dan amal-amal apa saja yang dapat menjerumuskan orang kepada kekafiran. Setelah paham, kemudian jauhkan diri dari sifat-sifat orang kafir.

Jakarta, 28 November 2012


Aqil El Banna








Tidak ada komentar:

Posting Komentar