Aku tahu bahwa tidak mudah untuk menggapai cinta Allah, tidak mungkin hati yang penuh dengan pekat- pekat noda ini mencintai sesuatu dzat yang maha suci. cahaya kemaksiatan tidak mungkin dapat bercampur dengan cahaya-Nya yang suci. kemunafikan, kemaksiatan, dan kelalaian inilah yang telah menghalangi masuknya cahaya Allah. maka sangat tidak mungkin hati seperti ini bisa merasakan kehadiran cahaya-Nya yang suci. Hanya hati-hati yang selalu terjaga dan selalu berharap akan cinta-Nya lah yang akan merasakan betapa dahsyatnya cinta Allah,,,aku sendiri pun belum tahu seberapa dahsyatnya cinta Allah, karena....jujur, aku pun belum bisa menggapai cinta-Nya.
hahh...terlalu banyak berhala-berhala kecil bersemayam di hatiku, sekat- sekat hitam itu masih nampak di dinding hatiku, sehingga cahaya cinta-Nya belum bisa menembus ke dalam hatiku. benar, sungguh sulit menghadirkan cinta-Nya, menjadikan Dia hanya satu-satunya di hati ini. itulah yang membuat aku penasaran untuk merasakan kedahsyatan cinta-Nya, seperti apakah perasaan itu. Perasaan dimana Allahlah yang ada di hati kita, hanya Allahlah yang selalu kita ingat,,,,hanya Allah !!! seperti apa ???..
Setidaknya, apa yang kutemukan di dalam shahih bukhari yang merupakan hadist qudsi, bisa menggambarkan betapa dahsyatnya cinta Allah. Mungkin ini ungkapan Cinta Allah kepada hamba-Nya yang telah benar- benar mencintai-Nya,,
Tidaklah seorang hamba mendekatkan diri kepada-Ku
dengan sesuatu yang Aku wajibkan,
dan senantiasa ia beribadah dengan yang sunnah,
keuali Aku mencintainya.
Jika Aku mencintainya,
maka Aku pendengarnya yang ia mendengar dengannya,
Aku penglihatannya yang ia melihat dengannya,
Aku tangannya yang ia memukul dengannya,
Aku kakinya yang ia berjalan dengannya.
Jika ia meminta kepadaku,
maka niscaya Aku akan memberinya,
jika ia meminta perlindungan kepada-Ku,
maka Aku akan memberi perlindungan kepadanya.
Tidakkah Aku ragu-ragu dalam melakukan sesuatu,
jika Aku yang melakukannya, kecuali keraguan-Ku ketika mencabut nyawa hamba-Ku yang beriman yang benci kematian, dan Aku benci apa yang ia benci
Sekarang aku tahu,
ternyata cinta-Mu tak sebanding dengan cinta manapun....
aku pun sangat ingin menggapai cinta-Mu..
sangat ingin.................................T_T
Aqil El Banna. ( ba'da isya )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar