Jumat, 22 Januari 2010

Welcome Mr. Matahari. . .


Matahari hari ini narsis banget yah..

Ngeliat kelangit….cerah banget…

Sinar sang surya sejuk di pandang mata. Ngga biasanya lohh matahari kaya gini, di ibu kota yang terkenal dengan keganasan sang surya. Bisanya sang surya sangat arogan menyinari mahluk yang ada di bawahnya. Apalagi ciang-ciang begini.
Bisa keringatan, lepek, bau..di tambah lagi berdesak-desakan di Metro TV,,eh salah.. Metro Mini…hehe, Pengalaman..tapi sorry ya, ga pake bau..

Belum lagi kalo ciang-ciang gini di Terminal…wahh,,,matahari serasa berada di atas kepala kita…dan sepiteng berada di depan hidung kita. lohh, maklum, terminal di Jakarta baunya khas, ya beraroma spiteng gitu dehh. Mungkin kalo saya bisa menyebut aroma itu sbg “kencing kenek”. Hampir bisa kita hirup aroma kencing kenek itu di setiap sudut-sudut terminal, di setiap sudut-sudut bis, persisnya di bawah ban- ban mobil. Saya pernah hampir muntah waktu menghirup aroma itu, persis di depan saya seorang kenek dengan gagahnya pipis di belakang metro mini…sangat gagah sang kenek, sampe saya pengen banget ngeludahin mukanya, hehe..lagian kaya ngga ada toilet aja di terminal, hobi banget kencing di situ.

Beberapa hari ke belakang, matahari tidak tampak sempurna. Penampakannya terhalangi oleh awan mendung yang dari kemarin selalu tampil di langit, sinarnya pun redup dengan turunnya hujan. Maka pada hari itu kita tidak bisa melihat sinarnya yang biasanya selalu cerah menyinari bumi.
Waktu itu aku sempat bertanya-tanya, “ kemana perginya matahari ?” sudah bosan kah dia menyinari bumi ini, atau dia prihatin melihat keadaan bumi yang tidak kuat lagi menerima pancaran sinarnya akibat dari Global warming, bumi saat ini tak sehebat dulu. Dia kini selalu sakit-sakitan, cuaca tak jelas arahnya, dan musibah pun selalu datang silih berganti. Hmm…yang jelas ini bukan salah matahari, dia sudah benar menjalankan tugasnya, menyinari kita sesuai dengan kadarnya…tp ini salah kita yang hidup di bumi, tidak bisa menjaga kesehatannya. Sehingga bumi mudah sekali sakit-sakitan.

Lohh, terus kemana ya matahari?? Ngga mungkin kan dia minggat ^^, bisa kacau kehidupan tata surya. Musnah kehidupan manusia di muka bumi ini kalo bener matahari minggat ngga mau lagi nongol di langit. Yang jelas dia ngga kemana2 ko, itu hanya pikiran lebay dari seorang anak manusia yang ngga ngerti soal ilmu Geografi dan astronomi…hehehee..

Gara-gara hujan terus eksis di atas langit Jakarta….datanglah banjirrrr….

Itulah kenapa aku rindu matahari. Kalau terus-terusan hujan kaya gini bisa kelelep nih Jakarta,, salah satu kota paling sensitive di Indonesia, ngga bisa ngeliat air. Hujan dikit..pengennya banjirrr . “banjir ko dipiara..” udah hobi kali ya..hehe^^

Tapi hari ini rasa rindu terbalaskan,

Sang surya kembali eksis di langit Jakarta, kali ini sinarnya tidak malu- malu. Cahayanya begitu sempurna, cukup membuat kulit tubuhku berkeringat. Kehadirannya menghapus jejak sang hujan. Banjir mulai surut menguap dengan pancaran sinarnya yang gagah. Jakarta kembali normal….^^

Hmm…sepertinya hari ini tiba saatnya matahari untuk tampil, setelah beberapa hari yang lalu kehadirannya terganggu oleh sekumpulan awan hitam. Mungkin saat ini dia sedang berteriak di langit dengan sedikit narsis, “ minggir loe semuaaaa…kini giliran gueee…” !!

Welcome mr.matahari .. you have come back..^^


Aqil El Banna, di hari yang cerah..^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar